Ramai orang tahu membaca Al-Quran, tetapi hanya sekumpulan kecil sahaja yang boleh membaca dengan baik (ikut tajwid), mengahayati (tadabbur) serta mempraktikkan isinya dalam kehidupan seharian. |
ALLAH BERADA DI MANA?
Menganggap Allah itu di mana-mana, maka Allah itu adalah makhluk. Mahasuci Allah dari segala makhluknya.
“ Allah meliputi segala sesuatu (Fussilat:54)”
adalah kesempurnaan, dzat, sifat,asma, dan af’al. Af’al adalah perbuatan Allah seperti dunia ini dan makhluk-makhluk, iaitu melalui kekuasaannya - Asma (nama Allah) dan sifatNya. Asma dan sifat pula adalah dari ZatNya.
KISAH NABI MUSA
Tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa:
"Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau."
Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) nescaya kamu dapat melihat-Ku."
Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pengsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:
"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman."
(Al-Araf:143)
Ketika Allah baru sahaja menunjukkan cahayanya, hancur luluh bukit Tursina sehingga Nabi Musa pun pengsan.. Ini menunjukkan Dzat Allah tidak berada di bumi ini seperti firman Allah:
“Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy”
(Thahaa:5)
ALLAH BERADA SEDEKAT URAT LEHER MANUSIA
“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahawa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?”
(Al-Mulk:16)
Ada golongan yang menjadikan ayat di bawah ini sebagai hujjah untuk membuktikan Allah berada di mana-mana (tidak bertempat).
Firman Allah:
"Dia bersama kamu di mana sahaja kamu berada"
(Al-Hadid, 57:4)
Penafsiran yang sahih: "Dia bersama kamu” bukanlah bersama dengan makhluk, zat atau tempat sebagaimana menurut ulama Alhi Sunnah wal-Jamaah:
“Allah bersama dengan mereka kudrat, pendengaran, pentadbiran, kerajaan atau dengan makna kerububiyahanNya, sedangkan Dia di atas Arasy dan di atas segala makhluk-makhlukNya”
Sufiyan At-Thauri menafsirkan melalui hadith riwayat Imam Bukhari:
"Sesungguhnya diayat tersebut ialah yang bersama kita IlmuNya sebagaimana diriwayatkan (tentang ayat tersebut)
dari Bukhari"
Bila timbul pertanyaan "dimanakah Allah? ", Allah menjawab "….Aku ini dekat ", kemudian jawapan meningkat sampai kepada "Aku lebih dekat dari urat leher kalian…atau dimana saja kalian menghadap disitu wujud wajah-Ku ….dan Aku ini maha meliputi segala sesuatu."
Keempat jawapan tersebut menunjukkan bahawa Allah tidak boleh dilihat hanya dari satu dimensi saja, akan tetapi Allah merupakan kesempurnaan wujud-Nya, seperti didalam firman Allah :
"Ingatlah bahawa sesungguhnya mereka adalah dalam keragu-raguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia maha meliputi segala sesuatu.
“(QS 41:54)
Allah meliputi segala sesuatu yang bermaksud kekuasaan Allah melalui asma, sifat dan af’al (Perbuatan Allah). Sedangkan Zat Allah berada di Arasy.
No comments:
Post a Comment